Nasihat Kehidupan dari Semar

by - Agustus 07, 2022

Semar merupakan salah satu tokoh pewayangan yang memiliki peran sebagai penasihat para ksatria Pandawa. Bukan hanya Semar namun ada tokoh lain juga yang membantu yaitu Gareng, Petruk dan Bagong, keempat tokoh tersebut dikenal dengan sebutan Punakawan.

Para tokoh Punakawan tersebut masing-masing memiliki ciri khas. Semar digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, Gareng dengan kaki pincangnya, Petruk identik dengan bentuk hidungnya yang panjang yang selalu membawa keceriaan, dan terakhir ada Bagong yang juga tidak kalah lucu karena digambarkan dengan bentuk tubuh yang bulat, mata lebar serta mulutnya yang tebal dan juga lebar.

Dilansir dari Youtube channel Informatika dan Budaya, dalam sebuah vidio pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh Alm. Ki Manteb Sudarsono. Ada beberapa wejangan atau nasihat yang bisa kita ambil dari cerita yang ditampilkan.

Dadi wong ojo kagetan lan gumunan. setiap kali menemui masalah hadapi dengan tenang jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, segala sesuatunya harus dipikirkan dengan matang serta hati yang bersih.

Dalam hidup ini, sebenarnya yang dicari adalah tidak lebih dari sebuah ketenangan lahir batin dan kunci untuk mencapai ketentraman jiwa yaitu dengan mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuhan (takdir) serta menghilangkan sifat iri terhadap kebahagiaan orang lain sebab jika kita selalu merasa kurang, maka apa yang ada di dunia ini tidak akan pernah cukup memuaskan hawa nafsu kita.

Semar juga menyebut istilah Manunggaling kawula gusti, yaitu antara yang memimpin dan juga dipimpin melebur menjadi satu. Maksudnya dalam mewujudkan sebuah cita-cita bersama maka baik pemimpin dan yang dipimpin harus saling bekerja sama dengan baik dengan menghilangkan sifat keakuan diri dengan mengingat 3 hal yaitu ojo kemingsun, ojo dupeh lan ojo dumeh.

Ojo kemingsun, ojo dupeh, ojo dumeh artinya jangan merasa hebat, jangan mentang-mentang baik ketika berada di posisi atas maupun di bawah. Seandainya berada di posisi atas atau menjadi seorang pemimpin maka jangan merasa hebat kemudian merasa pintar dari yang lain, sebaliknya gunakan kepandaian itu untuk membantu orang lain agar dapat sama-sama berkembang menuju kehidupan yang lebih baik. Pun ketika berada di posisi bawah, jangan lantas pasrah, berpangku tangan mengharapkan belas kasihan saja, itu kurang baik. Jadi untuk mendapatkan apa yang kita mau, hendaknya kita berusaha terlebih dahulu semampunya.

Selanjutnya senantiasa membersihkan segala bentuk penyakit hati, bermuhasabah hal apa saja yang saat ini yang sekiranya kurang baik maka harus dibetulkan. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meniggalkan gading, sedangkan manusia mati meninggalkan nama. Segala bentuk perbuatan yang telah kita tabur selama hidup akan terus dikenang oleh semua orang maka hendaknya kita terus berbuat kebaikan sehingga meskipun raga kita sudah tidak ada namun kebaikan akan terus diingat sepanjang masa.

Adapun jika kita menemui sebuah kesialan-kesialan dalam hidup, kita tidak perlu mencari kesalahan-kesalahan orang lain, fokus pada diri sendiri dan jadikan setiap kegagalan yang kita temui tersebut sebagai pengalaman hidup. 



 

You May Also Like

4 comments

  1. Melihat tulisan ini jadi inget salam alm. kakek saya yang selalu bilang "gunakan kepintaranmu kelak bukan untuk pamer tapi untuk membantu orang lain agar kamu bisa sama-sama sukses. kalo kamu pintar tapi ga bermanfaat bagi orang lain, itu semua sia sia" kalimat ini yg selalu saya ingat sampai saat ini. Nasihat dari semar ini bagus sekali yaa kak, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari kita :) thanks ka sudah sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih juga kak sudah mampir ke blog saya. Aamiin aamiin kita belajar terus ya kak, semoga menjadi pribadi yg lebih baik lagi yg bisa bermanfaat bagi diri sendiri syukur2 bagi orang lain juga.

      Hapus

Bagaimana pendapatmu ?