TELAGA NGEBEL PONOROGO DAN LEGENDA NAGA BARU KLINTING

by - September 18, 2022


Ada yang sudah tahu tempat ini ?

Ternyata selain Telaga Sarangan, Jawa Timur juga memiliki telaga lain yang tak kalah bagus yaitu Telaga Ngebel. Sesuai dengan namanya, telaga ini berada di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Berbeda dengan Telaga Sarangan, telaga ini memiliki ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 150 ha. Arah menuju ke area telaga cukup jelas meskipun jalanannya agak rusak berbeda dengan Telaga Sarangan yang sudah mengalami pembangunan dengan baik. Namun hal itu terbayarkan dengan suasananya yang terbilang masih alami dan pemandangannya yang sangat menyejukkan mata.

Tiket pengunjung hanya dibanderol Rp 15.000 per orang. Dengar-dengar dulu tiketnya hanya dibanderol Rp 8000, mengenai perbedaan harga tiket tersebut memang sudah terjadi kenaikan atau kebetulan kami ke sana pada hari minggu. Karena biasanya di beberapa tempat wisata harga tiket masuk hari biasa dengan weekend itu berbeda. 



Di sepanjang tepi telaga berjejer warung yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman yang siap menghangatkan tubuh teman-teman karena hawa disana sangat dingin. Selain itu juga banyak pula para penjual hasil kebun di daerah sekitar telaga seperti durian, manggis, nangka, pisang, pete, kelapa muda dan alpukat. Saya mencoba membeli gorengan dengan harga Rp 12.000 untuk 10 biji, cukup murah mengingat ukuran gorengannya yang cukup besar.



Disana juga tersedia beberapa wahana seperti speedboat dan berkuda. Penyewaan speedboat dikenai tarif Rp 75.000 jika lintasannya hanya lurus ke tengah namun jika ingin berkeliling dengan lintasan dari pinggir telaga dikenai tarif Rp 100.000. 

Di tengah telaga terlihat beberapa keramba yang digunakan untuk budidaya ikan dan masih di dalam area telaga, terdapat tempat wisata yang bernama Terowongan Belanda namun sayang ketika hendak kesana, ada penduduk asli yang memberitahu bahwa akses menuju terowongan tersebut sudah ditutup karena banyak ular berbisa bahkan ada beberapa mitos yang beredar di dalam terowongan banyak dihuni ular siluman. Mitos itu juga dihubungkan dengan legenda Naga Baru Klinting. 



Legenda Naga Baru Klinthing tidak asing ditelinga kalangan orang tua sebab dongeng ini sering ditampilkan di pertunjukkan ketroprak yang menceritakan pada zaman dahulu ada seekor naga yang ingin berubah menjadi manusia dengan syarat harus melakukan pertapaan dengan melingkarkan tubuhnya pada sebuah gunung namun panjang tubuhnya tidak cukup dan ia terpaksa memotong lidahnya agar bisa menyentuh ekornya.

Sementara itu ada beberapa penduduk desa yang hendak mengadakan pesta sedang melakukan perburuan di hutan untuk mencari hewan yang akan dijadikan hidangan pesta dan salah seorang dari mereka secara tidak sengaja mengayunkan parangnya pada sebuah dahan dan tiba-tiba mengucur darah dan mereka menyadari bahwa itu adalah tubuh seekor naga lalu mengambil dagingnya untuk jamuan pesta. Singkat cerita Naga Baru Klinting berubah menjadi manusia namun penuh dengan luka sayatan. Karena kelaparan anak muda itu kemudian menuju ke tempat pesta dengan harapan bisa mendapatkan makanan di sana namun kehadirannya tidak diindahkan oleh para warga, beruntungnya ia lalu ditolong oleh perempuan tua. 

Setelah itu naga baru klinting ingin kembali lagi ke tempat pesta dengan tujuan ingin memberi pelajaran kepada mereka yang sudah berbuat jahat pada dirinya, namun sebelum pergi ia berpesan kepada perempuan tua yang telah menolongnya tadi untuk menyiapkan sebuah lesung padi untuk dipersiapkan jika nanti terjadi sesuatu. Sesampainya di lokasi pesta, Naga Baru Klinting mengadakan sayembara bagi siapa saja yang berhasil mencabut lidi yang ia tancapkan ke tanah namun tidak satupun yang berhasil kemudian ia sendiri yang mencabut lidi tersebut dan memancarlah air hingga menenggelamkan seluruh desa dan terbentuklah Telaga Ngebel yang bisa kita lihat sekarang ini.


Hingga saat ini warga masih mempercayai mitos tersebut terbukti dengan dibangunnya monumen Baru Klinting dengan seekor naga sebagai ikonnya. 

 


You May Also Like

2 comments

  1. hari ini kami jalan2 juga ke daerah perairan di sekitaran komplek tempat kami tinggal. situ leutik namanya. yg sekarang terkepung perumahan warga. kasihan ya airnya gak punya tempat lagi ...

    BalasHapus
  2. Iya betul, sekarang banyak tempat wisata yang alami dan bersejarah tergusur pemukiman warga dan banyak yang terbengkalai tak terurus.

    BalasHapus

Bagaimana pendapatmu ?